Bukber Bermanfaat Santri Media Temanggung dan MPJT Kedu

Temanggung - Santri Media Temanggung dan Media Pondok Pesantren Jawa Tengah (MPJT) Karesidenan Kedu mengadakan Buka Bersama untuk mempererat silaturrahim antar santri penggiat media dan media pondok pesantren yang diikuti oleh perwakilan pondok pesantren dari kabupaten Kebumen, Wonosobo, Temanggung, Purworejo, Kab. Magelang dan Kota Magelang. Kegiatan yang mengusung tema Optimasi Teknologi AI dalam Konten Kreatif Pesantren ini dilaksanakan di Pondok Pesantren Darul Mustofa Nguwet, Kranggan, Kabupaten Temanggung, Ahad (23/03).

Acara ini dimulai pukul 15.30 WIB dengan acara ceremony pembukaan yang meliputi pembukaan, dan sambutan-sambutan (Ketua Panitia, Shohibul Bait, Korwil Aisnu Jawa Tengah, Ketua MPJT Wilayah Jawa Tengah). Dalam sambutannya, Gus Diqqi Alvin Hasan sebagai Korwil AISNU Jawa Tengah memberikan arahan kepada segenap santri media yang hadir bahwasannya Arus Informasi Santri menjadi wadah bagi santri dalam mengambil peran sebagai penggiat dakwah melalui media digital. Sedangkan dari pihak MPJT Wilayah Jawa Tengah yang langsung dihadiri oleh Kang Mukromin sebagai ketua juga menambahkan bahwa melalui kegiatan kita menangani media pondok (proses sebagai konten kreator) menjadi salahsatu jalan khidmah kita kepada guru-guru kita. Melalui dakwah media kita bisa menfasilitasi masyarakat secara luas (online) untuk dapat mengikuti konten-konten dakwah yang berasal dari Kiai/ guru-guru kita yang berkaitan dengan syariat Islam dan nilai-nilai keislaman yang tentunya akan terus menjadi konten edukatif bagi masyarakat.

Acara dilanjutkan Seminar dengan mengusung tema Optimasi Teknologi Artificial Intelligence (AI) dalam Konten Kreatif Pesantren yang diisi oleh Muhammad Adnan (SantriJateng.Id). Dalam acara ini, Adnan menekankan kepada santri media agar kembali melihat dan menata orientasi media pesantren. Dengan kemudahan-kemudahan dan tools yang disediakan AI sangat canggih, perlu diimbangi kecanggihan pula dalam berpikir (ide kreatif) dan kekuatan niat (dalam menentukan arah media pesantren). Tentu media pesantren yang diniatkan untuk dakwah dengan media pesantren yang hanya diniatkan untuk bergaya saja hasilnya akan berbeda.

Setelah seminar selesai, santri media yang mengikuti acara terlihat sangat antusias dengan proses diskusi mengenai pengembangan media pesantren. Diskusi interaktif berlangsung cukup lama, acara kemudian dilanjutkan buka bersama dan jamaah sholat maghrib. Setelah itu acara kembali dimulai dengan melanjutkan diskusi strategi mengoptimalkan media pesantren untuk media dakwah, dilanjutkan pembentukan Koordinator Daerah untuk santri media masing-masing Kabupaten/Kota sebagai langkah untuk menyatukan langkah dan menghimpun santri media antar pesantren di tingkat kabupaten/kota kedepannya.

Pada sesi terakhir, acara dimeriahkan dengan pembagian doorprize dari pemateri dan AISNU Jawa Tengah serta MPJT Jawa Tengah yang meliputi pemberian Buku berjudul "Kitab Media Sosial" kedapa peserta yang aktif dalam proses diskusi, dan juga pemberian Website Pesantren oleh SantriJateng.Id kepada Pondok Pesantren Al-Islah Salafiyah Salakan Bulu Temanggung yang harapannya dapat meningkatkan pemanfaatan platform digital untuk dakwah digital pesantren.

(Adnan | SantriJateng.id)

Similar Posts